Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Belajar dari Pemecah Rekor Gelar Doktor Termuda Indonesia, Grandprix Thomryes Marth Kadja



Moeria Bagi Grandprix Thomryes Marth Kadja (24), pendidikan merupakan salah satu jalan untuk meraih kesuksesan. Itulah mengapa, ia begitu mementingkan studinya hingga meraih gelar doktor.

Pemuda kelahiran kelahiran Kupang, NTT 31 Maret 1993 itu menyelesaikan studi S2 dan S3 Kimia di Institut Teknologi Bandung (ITB) dalam kurun empat tahun saja.

Tak tanggung-tanggung, ia berhasil memecahkan rekor di Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) sebagai pemegang gelar doktor termuda dalam sejarah pendidikan Indonesia

Prestasi keren ini tentunya dihasilkan oleh orang yang mau bekerja keras dan berkemauan tinggi untuk meraih impiannya.

Ia lantas membeberkan beberapa tips yang bisa dijadikan pedoman akademisi untuk sukses di bidang akademik.


Dukungan Oran Tua


Dalam setiap kesempatan, anak pertama dari tiga bersaudara ini selalu menjadikan orang tua sebagai motivasi besar untuk meraih sederet prestasi.

Karena tanpa dukungan orang tua, ia tidak akan bisa meraih gelar bergengsi ini.

 

Jangan Mudah Putus Asa


Selain dukungan orang rua, ia juga berpesan kepada generasi muda agar jangan mudah menyerah dengan keadaan.

Bahkan, Grandprix juga berharap, apa yang diperolehnya ini, bisa dipecahkan oleh orang lain, suatu hari nanti.


Banyak Membaca


Hal yang paling penting lagi adalah rajin membaca. Dengan membaca, maka seorang pelajar akan mudah menerima ilmu baru yang nantinya pasti bermanfaat untuk kehidupannya.

Tak hanya itu, membaca juga nantinya bisa memperkaya referensi buku yang akan digunakan sebagai sumber tulisan, baik itu makalah, skripsi, tesis, desertasi, bahkan jurnal ilmiah.


Jangan Minder


Tak kalah penting, Grandprix berpesan, jangan pernah minder dengan kemampuan diri sendiri, atau karena masih muda.

Karena keminderan itu, akan menghambat kemampuan seseorang untuk meraih prestasi setinggi-tingginya.