Menarik....Jadi Sarjana, Berkat Usaha Gethuk Lindri di Simpang Lima Pati
Harianpati.com--Dari usaha membuat getuk lindri
yang didasarkan di Komplek Simpang Lima Pati Dina Anggreani bersama dua adiknya
bernama Mega Novitasari dan Fajar Husein warga Kelurahan Parenggan Pati Kota
mampu meraih gelar Sarjana di salah satu Perguruan Tinggi di Kudus.
Dina berhasil lulus S1 jurusan Pendidikan Keguruan Sekolah
Dasar (PGSD) demikian juga dua adiknya juga telah berhasil lulus S1 di
Perguruan Tinggi yang sama. Dengan usaha membuat getuk lindri dirinya dan kedua
adiknya mampu untuk membiayai kuliah hingga selesai di salah satu Perguruan
Tinggi di Kudus.
Dengan dibantu kedua adiknya dan seorang kerabat dirinya
setiap hari selalu mengolah bahan dari bahan ketela tersebut. Demikian juga olahan
getuk lindri dipasarkan sendiri secara bergantian di seputar Simpang Lima Pati
sejak sore hingga malam dengan gerobak dorong. Usaha yang ditekuni ini dilakukan
setelah usai mengikuti kuliah di kampus ketika itu. Setiap hari dibutuhkan 20
kg lebih untuk memenuhi para pelanggannya. Produk getuk lindri yang dibuat dijamin
asli karena menggunakan bahan alami berupa ketela pohong, gula pasir, mertega,
coklat, perasa pandan dan parutan kelapa. Sehingga rasanya sangat enak dan
kenyal ketika disantap dengan taburan parutan kelapa. Olahan getuk lindri sangat
jarang yang menjual sehingga peluang usaha itu sangat menjanjikan. Selain
membuat getuk lindri dirinya juga membuat klepon dan putu bumbung. Selain dijual di Komplek Simpang Lima Pati dirinya juga menerima pesanan secara rutin dari warga dan kantor di Pati.
membuat getuk lindri dirinya juga membuat klepon dan putu bumbung. Selain dijual di Komplek Simpang Lima Pati dirinya juga menerima pesanan secara rutin dari warga dan kantor di Pati.
Perjuangan dan pengorbanan yang dilakukan keluarganya
ternyata berbuah manis sehingga dengan usaha getuk lindri, klepon dan putu
bumbung mampu menghantarkan dirinya dan kedua adiknya meraih gelar Sarjana S1.
Usaha tersebut dilakukan pertama kali oleh sang ayah bernama Daman yang ketika
itu membuat getuk lindri dengan skala kecil. Perjuangan bertahun tahun yang
ditekuni bersama keluarganya ternyata berkembang dengan baik dan pelanggannya
semakin bertambah. Karena sudah dikenal sehingga produknya setiap hari ditambah
porsinya. Berkat kegigihan dan keuletan dari semua keluarga usaha getuk lindri,
klepon dan putu bumbung semakin laris di pasaran. Satu porsi harganya Cuma Rp.10.000
bisa campur atau satu macam saja.
Walau sekarang sudah berhasil menjadi sarjana S1, saat ini Dina
dan Fajar bekerja sebagai guru serta Mega di salah satu kantor Kelurahan namun
usaha jadi PKL dengan usaha getuk lindri, klepon dan putu bumbung tetap
ditekuni hingga kini. Bahkan saat ini usahanya telah dibuka di Trangkil dan
Runting Pati selain di Komplek Simpang Lima Pati. Adapun yang di Komplek
Simpang Lima Pati berada di sebelah barat agak ke utara. Disitu dapat ditemui
kakak beradik saling membantu untuk berjualan sebagai PKL Simpang Lima Pati.
Post a Comment